Doa Aqiqah

Doa Aqiqah

Tentu. Berikut adalah penambahan sumber atau dalil yang menjadi rujukan dari doa aqiqah yang disebutkan dalam artikel di atas, sebagaimana berasal dari hadits dan penjelasan para ulama:


Dalil dan Sumber Doa Aqiqah

๐Ÿ“Œ 1. Hadits Riwayat Ahmad dan Baihaqi

Dari Aisyah radhiyallahu โ€˜anha, ia berkata:

“Rasulullah SAW memerintahkan kepada kami untuk menyembelih aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk anak perempuan satu ekor kambing.”

(HR. Ahmad dan Baihaqi)

Hadits ini menjadi dasar utama disyariatkannya ibadah aqiqah.


๐Ÿ“Œ 2. Lafal Doa Aqiqah Menurut Imam Al-Baihaqi dalam “Sunan Al-Kubra”

Imam Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra (9/300) meriwayatkan dari Ibnu Sirin, dari Hasan Al-Bashri, beliau berkata bahwa apabila menyembelih hewan aqiqah, maka mengucapkan:

ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ู„ูŽูƒูŽ ูˆูŽุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽุŒ ู‡ูŽุฐูู‡ู ุนูŽู‚ููŠู‚ูŽุฉู ููู„ูŽุงู†ู

โ€œBismillฤh, Allฤhumma laka wa ilayka, hฤdhihi โ€˜aqฤซqatu fulฤn.โ€

Artinya:
“Dengan nama Allah, Ya Allah, untuk-Mu dan kembali kepada-Mu, inilah aqiqah untuk fulan.”

Ini adalah doa yang paling sering digunakan dan dianjurkan oleh banyak ulama karena kesahihannya.


๐Ÿ“Œ 3. Doa Pelengkap yang Bersumber dari Ulama Tabiโ€™in

Doa berikut ini disebutkan dalam kitab al-Mughni karya Ibnu Qudamah (9/366), sebagai bentuk pengamalan para tabiโ€™in:

ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ู‡ูŽุฐูู‡ู ุนูŽู‚ููŠู‚ูŽุฉู ููู„ูŽุงู†ูุŒ ุฏูŽู…ูู‡ูŽุง ุจูุฏูŽู…ูู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุญู’ู…ูู‡ูŽุง ุจูู„ูŽุญู’ู…ูู‡ูุŒ ูˆูŽุนูŽุธู’ู…ูู‡ูŽุง ุจูุนูŽุธู’ู…ูู‡ูุŒ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู‡ูŽุง ูˆูู‚ูŽุงุกู‹ ู„ูุขู„ูู‡ู

Artinya:
“Ya Allah, inilah aqiqah fulan. Darahnya sebagai pengganti darahnya, dagingnya sebagai pengganti dagingnya, tulangnya sebagai pengganti tulangnya. Ya Allah, jadikanlah ia pelindung bagi keluarganya.”

Meskipun doa ini tidak berasal langsung dari Nabi, namun ia merupakan doa yang diamalkan oleh para salaf dan dianggap baik (hasan) oleh banyak ulama fiqih.


๐Ÿ“Œ Kesimpulan Dalil

Doa aqiqah yang sering digunakan berasal dari riwayat yang shahih dan hasan, baik dari hadits Nabi SAW secara langsung maupun dari atsar para sahabat dan tabiโ€™in. Dalam pelaksanaannya, tidak ada doa baku yang mutlak harus dibaca, namun mengucapkan basmalah, menyebut nama anak, dan niat karena Allah adalah inti dari sunnah pelaksanaan aqiqah.


Jika ingin artikel versi lengkapnya yang diperbarui dengan penambahan dalil ini, tinggal beri tahu saja โ€” saya bisa bantu gabungkan secara rapi ke dalam artikel utama.

Aqiqah: Tata Cara, Hukum, dan Manfaat Pelaksanaan Aqiqah dalam Islam

Aqiqah: Tata Cara, Hukum, dan Manfaat Pelaksanaan Aqiqah dalam Islam

Aqiqah adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam sebagai wujud syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak. Ibadah ini mencerminkan kepedulian sosial, spiritualitas, dan ketaatan orang tua kepada ajaran Rasulullah SAW. Melalui artikel ini, kami akan membahas secara mendalam dan lengkap mengenai pelaksanaan aqiqah, dimulai dari hukum, tata cara, hingga keutamaan yang terkandung di dalamnya.


Pengertian Aqiqah dalam Islam

Secara bahasa, aqiqah berasal dari bahasa Arab “al-aqqu” yang berarti memotong. Secara istilah, aqiqah adalah penyembelihan hewan ternak yang dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

Aqiqah termasuk dalam kategori sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW:
โ€œSetiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih untuknya pada hari ketujuh, lalu dicukur rambutnya dan diberi nama.โ€
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi)


Hukum Aqiqah Menurut Ulama

Mayoritas ulama dari mazhab Syafiโ€™i, Maliki, dan Hanbali menyatakan bahwa aqiqah hukumnya sunnah muakkadah. Sementara itu, mazhab Hanafi menganggapnya mubah, namun tetap dianjurkan sebagai bentuk syukur.

Aqiqah menjadi salah satu bentuk pengorbanan yang dilakukan oleh orang tua untuk anaknya dan termasuk ibadah yang dicintai oleh Allah SWT.


Waktu Terbaik untuk Melaksanakan Aqiqah

Waktu utama pelaksanaan aqiqah adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Jika pada hari ketujuh belum mampu, maka boleh dilakukan pada hari ke-14 atau ke-21. Jika belum juga mampu, maka bisa dilakukan kapan saja saat ada kemampuan.

Penentuan hari ke-7 dihitung sejak hari kelahiran anak. Jika anak lahir pada hari Senin, maka aqiqah dilaksanakan pada hari Ahad berikutnya.


Jumlah Hewan Aqiqah Sesuai Jenis Kelamin Anak

Jumlah hewan yang disembelih dalam aqiqah dibedakan berdasarkan jenis kelamin anak:

  • Anak laki-laki: 2 ekor kambing atau domba.

  • Anak perempuan: 1 ekor kambing atau domba.

Hadits dari Ummu Kurz Al-Ka’biyyah menyebutkan:
โ€œUntuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sepadan dan untuk anak perempuan satu ekor kambing.โ€
(HR. Ahmad dan Tirmidzi)


Syarat Hewan Aqiqah

Hewan yang digunakan untuk aqiqah harus memenuhi syarat sebagai berikut:

  1. Jenis hewan: Kambing, domba, atau sejenisnya.

  2. Usia hewan: Minimal 1 tahun untuk kambing.

  3. Kondisi fisik: Tidak cacat, sehat, tidak kurus.

  4. Waktu penyembelihan: Dilakukan setelah fajar, dan bukan malam hari.

  5. Pelaksanaan: Disunnahkan dilakukan oleh orang tua anak, atau mewakilkan kepada orang lain.


Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah

Pelaksanaan aqiqah terdiri dari beberapa tahap:

1. Penyembelihan Hewan

Penyembelihan dilakukan dengan membaca basmalah dan menyebut nama anak yang diaqiqahi. Disunnahkan penyembelihan dilakukan oleh ayah atau wali anak.

2. Mencukur Rambut Anak

Setelah penyembelihan, rambut bayi dicukur hingga habis. Kemudian hasil cukuran ditimbang dan disedekahkan seberat timbangan rambut tersebut dengan emas atau perak.

3. Memberikan Nama

Pemberian nama dilakukan pada hari ketujuh. Nama yang baik adalah doa, maka dianjurkan memilih nama-nama Islami yang memiliki makna positif.

4. Membagikan Daging Aqiqah

Berbeda dengan qurban, daging aqiqah boleh dimasak terlebih dahulu sebelum dibagikan. Daging boleh dibagikan kepada kerabat, tetangga, atau fakir miskin. Disunnahkan orang tua juga ikut menikmati hidangan tersebut.


Manfaat Aqiqah dalam Kehidupan Sosial dan Spiritual

Pelaksanaan aqiqah memiliki berbagai manfaat, di antaranya:

1. Bentuk Syukur kepada Allah

Dengan aqiqah, orang tua menunjukkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat kelahiran anak.

2. Menghidupkan Sunnah Nabi

Melaksanakan aqiqah berarti mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

3. Mendekatkan Anak kepada Allah

Anak yang diaqiqahi diyakini akan mendapatkan perlindungan dan keberkahan.

4. Menjalin Silaturahmi

Pembagian makanan aqiqah mempererat hubungan sosial dan ukhuwah Islamiyah.


Perbedaan Aqiqah dan Qurban

Aspek Aqiqah Qurban
Tujuan Syukur atas kelahiran anak Mendekatkan diri pada Idul Adha
Waktu Hari ke-7 kelahiran atau setelahnya 10-13 Dzulhijjah
Jenis Hewan Kambing atau domba Kambing, sapi, atau unta
Jumlah 1 untuk perempuan, 2 untuk laki-laki Sesuai kemampuan
Pengolahan Disunnahkan dimasak dulu Boleh mentah atau dimasak

Tips Memilih Jasa Aqiqah yang Terpercaya

Jika Anda tidak memiliki waktu untuk mengurus sendiri, saat ini tersedia berbagai jasa aqiqah yang siap membantu. Berikut beberapa tips dalam memilih:

  • Legalitas dan Sertifikasi Halal

  • Testimoni pelanggan yang positif

  • Tersedia dokumentasi penyembelihan

  • Pilihan paket lengkap dan transparan

  • Layanan pengantaran yang cepat dan higienis

Pilih penyedia jasa aqiqah yang amanah agar ibadah Anda berjalan lancar dan penuh keberkahan.


Aqiqah adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh setiap Muslim sebagai bentuk syukur atas kelahiran anak. Ibadah ini tidak hanya memiliki nilai spiritual tinggi, tetapi juga berkontribusi besar dalam kehidupan sosial. Pelaksanaannya yang sesuai syariat akan membawa keberkahan bagi keluarga dan masyarakat.